Halaman

Selasa, 13 September 2022

Rumah Adat Bubungan Tinggi

 Halo teman-teman, hari ini saya akan menjelaskan tentang Rumah Tradisional Bubungan Tinggi







(Gambar Rumah Bubungan Tinggi)

    Rumah Bubungan Tinggi merupakan rumah tradisonal suku Banjar di Kalimantan Selatan. Rumah adat ini menjadi maskot rumah adat di Kalimantan Selatan. Dahulu, di dalam kompleks keraton Banjar, rumah Bubungan Tinggi menjadi pusat dari keraton yang menjadi kediaman raja. Rumah Bubungan Tinggi juga mirip dengan Rumah tradisional Betawi yang disebut Rumah Bapang.

    Rumah Banjar Bubungan Tinggi melambangkan persatuan dan harmoni dunia atas dan dunia bawah dalam Dwitunggal Semesta seperti halnya kepercayaan suku-suku Dayak. Pada peradaban agraris, rumah dianggap sakral/keramat karena dianggap sebagai tempat bersemayam secara gaib oleh para Dewata seperti pada Rumah Balai Suku Dayak Meratus (Banjar arkhais) yang berfungsi sebagai rumah ritual. Pada arsitektur Rumah Bubungan Tinggi pengaruh unsur-unsur itu masih dapat ditemukan. Bentuk ukiran burung enggang dan naga yang disamarkan juga merupakan simbol perpaduan alam atas dan alam bawah.

    Wujud bentuk Rumah Bubungan Tinggi dengan atapnya yang menjulang ke atas merupakan citra dasar dari sebuah pohon hayat yang merupakan lambang kosmis. Pohon Hayat merupakan simbol kesatuan dimensi-dimensi dari satu-kesatuan semesta. Ukiran tumbuh-tumbuhan yang subur pada tawing halat merupakan perwujudan filosofi Pohon Kehidupan (Batang Garing) dalam kepercayaan suku Dayak Kaharingan. Selain itu, atap yang menjulang juga merupakan citra sebuah payung yang melambangkan orientasi kekuasaan ke atas. Payung juga merupakan perlambang kebangsawanan yang biasa menggunakan payung kuning sebagai perangkat kerajaan sebagai tanda martabat dan kemewahan Kerajaan Banjar. Wujud bentuk Rumah yang simetris yang terlihat pada bentuk sayap bangunan (Anjung) yang terdiri atas Anjung Kanan dan Anjung Kiwa sekilas sangat mirip dengan bentuk rumah adat Suku Dayak Maanyan. Hal ini berkaitan dengan filosofi simetris dalam pemerintahan Kerajaan Banjar, yang membagi kementrian menjadi Mantri Panganan (Kelompok Menteri Kanan) dan Mantri Pangiwa (Kelompok Menteri Kiri) masing-masing terdiri atas empat menteri. Mantri Panganan bergelar Patih dan Mantri Pangiwa bergelar Sang, tiap tiang menteri memiliki pasukan masing-masing.

    Rumah Bubungan Tinggi terbuat dengan bahan kayu karena faktor alam Kalimantan yang penuh dengan hutan yaitu kelimpahan kayu ulin. Kontruksi rumah adat Banjar terdiri atas beberapa bagian :

1. Bangunan yang memanjang lurus ke depan merupakan bangunan induk

2. Bangunan yang menempel di sebelah kanan dan kiri disebut Anjung

3. Bangunan atap yang tinggi melancip disebut Bubungan Tinggi

4. Bubungan atap sengkuap yang memanjang ke depan disebut atap Sindang Langit

5. Bubungan atap yang memanjang ke belakang disebut atap Hambin Awan



(Gambar denah Rumah Bubungan Tinggi)















    Ruangan pertama di rumah adat ini adalah Palataran. Palataran adalah ruang pertama setelah, menaiki tangga masuk. Kedua adalah Panampik Kacil yaitu ruang tamu kecil setelah memasuki Lawang Hadapan. Ketiga adalah Panampik Tangah yang merupakan ruang tamu yang lebih luas dari Panampik Kacil yaitu ruang tamu utama merupakan ruangan yang menghadapi dinding tengah. Keempat adalah Palidangan yang yaitu ruang bagian dalam rumah yang berbatas dengan panampik basar. Lantai Palidangan sama tinggi dengan lantai Panampik basar (tapi ada juga beberapa rumah yang membuat lantai panampik basar lebih rendah dari lantai palidangan). Kelima dan keenam adalah Anjung Kanan dan Anjung Kiwa (Kiri). Ruang Anjung Kanan merupakan ruang istirahat yang dilengkapi pula dengan alat rias dan perlengkapan ibadah. Sedangkan Anjung Kiwa merupakan tempat melahirkan dan tempat merawat jenazah.Ketujuh adalah Panampik Bawah, yaitu ruangan dalam yang cukup luas dengan permukaan lantai lebih rendah daripada lantai palidangan dan sama tingginya dengan permukaan lantai panampik tangah. Ambang lantai ini disebut pula dengan Watun Jajakan. Padapuran, yaitu ruangan terakhir bagian belakang bangunan. Permukaan lantainya lebih rendah pula dari panampik bawah. Ambang lantainya disebut Watun Jutaian. Padapuran berfungsi sebagai tempat memasak dan mengeringkan kayu api.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rumah Adat Bubungan Tinggi

 Halo teman-teman, hari ini saya akan menjelaskan tentang Rumah Tradisional Bubungan Tinggi (Gambar Rumah Bubungan Tinggi)      Rumah Bubung...